Pemberian Nama Anak
Tidak diragukan lagi bahwa ada kaitan antara arti sebuah nama dengan
yang diberi nama. Hal tersebut ditunjukan dengan adanya sejumlah nash
syari yang menyatakan hal tersebut.
Dari Abu Hurairoh Ra, Nabi SAW bersabda: “Kemudian Aslam semoga Allah menyelamatkannya dan Ghifar semoga Allah mengampuninya”. (
HR. Bukhori 3323, 3324 dan Muslim 617)
Ibnu Al-Qoyyim berkata: “Barangsiapa yang memperhatikan sunah, ia
akan mendapatkan bahwa makna-makna yang terkandung dalam nama berkaitan
dengannya sehingga seolah-olah makna-makna tersebut diambil darinya dan
seolah-olah nama-nama tersebut diambil dari makna-maknanya”. Dan jika
anda ingin mengetahui pengaruh nama-nama terhadap yang diberi nama
(Al-musamma) maka perhatikanlah hadits di bawah ini:
Dari Said bin Musayyib dari bapaknya dari kakeknya Ra, ia berkata:
Aku datang kepada Nabi SAW, beliau pun bertanya: “Siapa namamu?” Aku
jawab: “Hazin” Nabi berkata: “Namamu Sahl” Hazn berkata: “Aku tidak akan
merobah nama pemberian bapakku” Ibnu Al-Musayyib berkata: “Orang
tersebut senantiasa bersikap keras terhadap kami setelahnya”. (
HR. Bukhori) (At-Thiflu Wa Ahkamuhu/Ahmad Al-’Isawiy hal 65)
Oleh karena itu, pemberian nama yang baik untuk anak-anak menjadi salah
satu kewajiban orang tua. Di antara nama-nama yang baik yang layak
diberikan adalah nama nabi penghulu jaman yaitu Muhammad. Sebagaimana
sabda beliau : Dari Jabir Ra dari Nabi SAW beliau bersabda: “Namailah
dengan namaku dan janganlah engkau menggunakan kunyahku”. (
HR. Bukhori 2014 dan Muslim 2133)